PSSI Hukum Dedengkot Aremania Larangan Masuk Stadion di Wilayah Republik Indonesia Seumur Hidup
Kamis, 11 Oktober 2018
Edit
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya menjatuhkan hukuman untuk Arema FC. Tim berjuluk Singo Edan ini harus menggelar laga tanpa penonton hingga akhir musim.
Seperti diketahui pelanggaran kode etik terjadi di kompetisi bola Indonesia antara laga Arema FC vs Persebaya di pekan 24 Liga 1 2018. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan terdapat laporan dari pengawas pertandingan dan tim pemantau PSSI.
Beberapa pelanggaran yang dimaksud, yakni pengeroyokan yang dilakukan suporter Arema FC terhadap suporter Persebaya Surabaya, intimidasi yang dilakukan oleh suporter Arema FC dengan cara mendekati pemain Persebaya Surabaya.
Atas pelanggaran ini, Arema FC diberi sanksi larangan menggelar pertandingan tanpa penonton pada laga home maupun pada saat laga away sampai akhir musim kompetisi 2018.
Pelanggaran lainnya, yakni penyalaan flare dan pelemparan botol yang dilakukan suporter Arema FC. Atas pelanggaran ini, Arema didenda Rp. 100.000.000.
Menanggapi hukuman ini, PSSI melalui Wakil Ketua Umum Joko Driyono menilai tak ada toleransi dalam pelanggaran serius.
“PSSI memastikan setiap pelanggaran disiplin Kompetisi, mendapatkan sanksi. Tidak ada toleransi,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.Selain kepada klub, Komite Disiplin juga menghukum dua suporter Arema FC, Yuli Sumpil dan Fandy karena memprovokasi penonton lain dengan cara turun ke lapangan. Keduanya dihukum tidak boleh masuk stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup.
Seperti diketahui kedua dedengkot Aremania tersebut turun ke lapangan. Yuli Sumpil menabur uang di tengah lapangan Sementara Fandi mengajak berkelahi kiper Persebaya Surabaya, Alfonsiun Kevlan.
Sumber" Indosport.